Jumat, 15 Februari 2013

kebutuhan manusia dalam ilmu ekonomi


KEBUTUHAN PENGANTAR ILMU EKONOMI OLEH PUTRA WIADNYANA Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia adalah sebagai berikut: a.KeadaanAlam(Tempat) Keadaan alam mengakibatkan perbedaan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang tinggal di daerah kutub, membutuhkan pakaian yang tebal untuk menahan hawa dingin. Lain halnya dengan kita yang tinggal di daerah tropis, cukup memakai pakaian yang tipis. Oleh karena itu, tampak di sini bahwa keadaan alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. b.AgamadanKepercayaan Ajaran agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya, penganut agama Islam dilarang makan babi, sedangkan penganut agama Hindu dilarang makan sapi. Hal ini menunjukkan bahwa masingmasing agama memerlukan alat-alat pemenuhan kebutuhan tertentu yang harus dipakai dalam menjalankan ibadah. Selain itu dalam hal perayaan keagamaan, masing-masing agama atau kepercayaan berbeda-beda, sehingga kebutuhan akan barang juga berbeda. Misalnya pada saat menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan akan pakaian muslim akan meningkat tajam. Berbeda halnya ketika hari raya Natal tiba, orang-orang Nasrani membutuhkan pohon Natal dan bingkisan-bingkisan Natal. Dengan demikian masing-masing agama atau kepercayaan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. c. Adat Istiadat Adat atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat memengaruhi kebutuhan hidup masyarakat. Alasannya, suatu adat atau tradisi akan memengaruhi baik perilaku maupun tujuan hidup kelompok masyarakat setempat. Akibatnya tradisi yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula. Misalnya upacara perkawinan. Pelaksanaan upacara antardaerah akan berbeda-beda. Upacara pernikahan di Jawa Tengah dengan di Sumatra Barat akan memiliki ritual yang berbeda, sehingga kebutuhannya pun akan berbeda pula. d. Tingkat Peradaban Makin tinggi peradaban suatu masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Pada zaman purba, kebutuhan manusia masih sedikit. Namun seiring berkembangnya peradaban, kebutuhan manusia semakin banyak. Manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya agar mencapai kemakmuran. Dahulu manusia tidak membutuhkan sepeda motor, namun sekarang sepeda motor menjadi kebutuhan yang sangat penting, karena dapat mengefisienkan waktu sampai tempat tujuan. Selain itu cita rasa kebutuhan manusia modern juga semakin meningkat. Manusia menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang dibutuhkan. Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan menyebabkan kebutuhan akan berkembang dan beragam. Ciri-ciri Barang Barang yang sering kita gunakanuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : • Berwujud • Memiliki nilai dan manfaat yang dapat dirasakan saat digunakan • Bila digunakan, nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang atau bahkan habis Macam-macam barang Macam barang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Menurut cara memperolehnya Menurut cara memperolehnya, barang dapat dikelompokan menjadi: • Barang bebas, yakni barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan. Misal, cahaya matahari dan udara. • Barang ekonomi, yakni barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misal, makanan dan minuman yang mana diperlukan uang untuk membelinya. Menurut kegunaan Menurut kegunaannya, barang dikelompokkan menjadi: • Barang produksi, yakni barang yang digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Misal, kain yang akan digunakan untuk dijahit menjadi pakaian. • Barang konsumsi, yakni barang yang dapat langsung digunakan dan dikonsumsioleh seseorang. Misal, Pakaian yang bisa langsung digunakan. Menurut proses pembuatan Menurut proses pembuatannya, barang dikelompokan menjadi: • Barang mentah, yakni barang yang belum mengalami proses produksi. Misal, kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit. • Barang setengah jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi akan tetapi belum siap pakai. Misal, benang yang dibuat dari kapas untuk dibuat menjadi kain. • Barang jadi, yakni barang yang sudah melalui proses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan. Misal, sepatu, pakaian, roti dan sebagainya. Menurut hubungan dengan barang lain Menurut hubungannya, barang dibagi menjadi: • Barang Substitusi, yakni barang yang dapat mengganti fungsi barang yang lain. Contohnya: lampu neon yang dapat menggantikan fungsi dari lampu pijar sebagai penerangan. • Barang komplementer, yakni barang yang dapat melengkapi fungsi dari barang lainnya. Contohnya: Bensin yang dapat melengkapi mobil sebagai alat transportasi, tanpa bensin mobil tidak bisa dijalankan. Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan Benda pemuas kebutuhan diciptakan atau diproduksi oleh manusia dengan tujuan tertentu. Dengan kata lain, setiap benda pemuas kebutuhan pasti mempunyai nilai guna atau manfaat. Pada dasarnya, semua benda pemuas kebutuhan manusia berasal dari alam, karena yang menyediakan semua bahan bakunya adalah alam. Manusia selalu berusaha untuk mencari dan mengumpulkan bahan baku yang dibutuhkan dari alam. Kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia dapat digolongkan menjadi empat macam: • Kegunaan bentuk (form utility). Artinya, peningkatan kegunaan dari suatu benda yang disebabkan oleh perubahan bentuknya. Sebagai contoh, nilai guna dari sebuah lempengan besi relatif rendah, namun kalu lempengan besi tersebut ditempa dan diubah bentuknya menjadi sebtang pipa atau sebilah pisau, maka nilai gunanya akan menjadi lebih besar. Begitu pula dengan kayu yang masih berbentuk sebatang pohon akan meningkat kegunaannya bila diubah menjadi meja, kursi, atau lemari. • Kegunaan tempat (place utility).Artinya, pertambahan kegunaan benda antara lain dapat karena dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Sebagai contoh: kapal laut akan berguna di laut daripada di daratan, sebuah mantel yang tebal tidak banyak gunanya jika dipakai di daerah tropis atau panas, namun bila dipakai di daerah dingin maka akan lebih terasa manfatnya. • Kegunaan waktu (time utility).Artinya, kegunaan suatu benda akan bertambah jika dipakai pada waktu yang tepat dan sesuai dengan manfaat benda tersebut. Sebagai contoh, payung akan lebih berguna jika dipakai pada waktu hujan atau saat terik. Begitu juga dengan obat flu yang hanya akan berguna bila diminum pada waktu kita sakit flu. Di luar waktu tersebut, benda itu kurang berguna. • Kegunaan kepemilikan (ownership utility). Artinya, kegunaan suatu benda baru terasa jika telah ada pemiliknya atau dimiliki oleh konsuman yang tepat. Sebuah tanah yang kosong danterbengkalai tidak akan memiliki manfaat. Tanah tersebut baru membawa manfaat bila dimiliki dan diolah manusia yang bisa mengelola tanah tersebut. Di tangan seorang supir atau dokter yang tidak bisa mengelola tanah, tanah itu tetap tidak ada gunanya. Begitu juga dalam hal jasa. Biro jasa pembuat SIM tidak ada gunanya bagi anak kecil, namun memiliki banyak manfaat bagi orang yang ingin membuat SIM.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo